Saturday, October 6, 2007

Macam-macam Trader

Ini kayaknya mulai aneh ya, mirip waktu belajar pas di SMP dulu, waktu guru kita ngomong, 'Berdasarkan cara menganalisa, trader dapat dibagi 2, yaitu..bla..bla..bla..' Huhuhu..tapi mau diapain lagi, kita emang harus tau ini juga. Jadi ya..telan ajalah ya dulu..

Jadi, menurut caranya membaca pasar, trader itu memang ada 2:

1. Trader Teknikal
Trader 'jenis' ini selalu menganalisa pasar dengan menggunakan alat bantu seperti grafik perubahan harga, grafik pergerakan rata-rata (moving average), grafik indeks kekuatan relatif (relative strenght index), grafik stokastik, grafik dan lain-lain, serta mempelajari bentuk-bentuk candlestick (satu bentuk chart yang berisi informasi pembukaan-penutupan harga serta harga tertinggi-terendah per periode chart), bentuk-bentuk formasi chart, dan bentuk-bentuk lainnya yang ada di seluruh dunia.

2. Trader Analitikal
Trader model yang kayak gini menganalisa pasar berdasarkan berita-berita yang berhubungan dengan kondisi ekonomi sosial negara yang bersangkutan. Berita itu bisa meliputi kondisi ekspor impor, kondisi ketenagakerjaan, perang, bunga bank, pinjaman, dan lain-lain. Trader analitikal biasanya selalu melakukan transaksi untuk jangka panjang. Jangka panjang di sini artinya bulanan bahkan tahunan.

Trader menurut rentang waktu transaksi:

1. Daily Trader
Sehari adalah waktu yang maksimal bagi seorang trader harian. Dalam satu hari itu bisa terjadi sampai lima transaksi dengan poin antara 10-50 per transaksi. Bahkan teknik scalp (satu cara dimana leverage dipakai sebesar-besarnya untuk mengejar poin kecil tapi pasti) pun bisa sangat berguna. Resikonya kecil karena dipantau langsung. Repotnya adalah si trader harus terus menerus di depan komputer untuk melihat grafik dan membaca berita supaya gak kehilangan kesempatan untuk satu transaksi pun.

2. Swing Trader
Trader yang model gini ini melakukan transaksi untuk ditinggalkan selama beberapa hari dan paling lama seminggu. Sejam sehari untuk membaca berita dan setelah dirasa cukup, peralatan teknis seperti Fibonacci Retracement, channel, dan lain-lain dipakai untuk menentukan target profit dan stop loss. Beberapa kali dalam sehari grafik dicek untuk memastikan arah pergerakan mata uang.


3. Position Trader
Trader ini hanya bertransaksi beberapa kali saja dalam setahun. Bahkan bisa dihitung dengan jari. Setiap bertransaksi, posisi dibiarkan beberapa minggu bahkan beberapa bulan ke depan. Cara analisanya adalah dengan membaca berita. Semua berita ekonomi sosial suatu negara dikumpulin, lalu di saat yang tepat trader jagoan kita melakukan transaksi.
Resiko trader yang kayak gini ini sangat besar. Karena dalam rentang waktu bulanan, poin bisa berubah sampe ratusan. Bisa sampai 500. Jadi resiko rugi juga besar. Cara menyiasatinya adalah dengan leverage sekesil-kecilnya. Biasanya malah 1:1. Artinya kalau uang kita cuma USD 10,000.00 maka kita akan transaksi di volume 10,000.00 juga. Ya kalo untung juga pasti jackpot. Karena walaupun stop loss diset sampai 500 poin, target profit bisa sampe 1000 poin.

No comments: